Selasa, 18 Oktober 2016

Mencari Inspirasi di Era Modern

Entah blog ini ada yang baca atau nggak, saya masih berkeinginan untuk mengeluarkan pendapat saya. Tentunya dan semoga saja positif bagi semuanya. Di jaman modern seperti ini, banyak sekali orang yang ternyata tersesat untuk mencari jati dirinya. Tidak usah yang remaja, bahkan yang tua pun banyak salah pergaulan.

Apa buktinya? Semakin banyak kasus kriminalitas di sekitar kita saat ini. Dunia sudah bukan tempat yang aman lagi untuk makhluk bumi.

Sejatinya, salah pergaulan bukanlah satu-satunya hal yang perlu di monitori, kurangnya kedekatan antar keluarga, lemahnya tiang agama per individu mungkin menjadi beberapa hal pemicunya.

Saya paling benar? Tidak, saya masih jauh dari kata paling benar maupun sempurna. Kesempurnaan dan kebenaran hanya milik Tuhan.

Asal jangan "Kalian semua suci, aku penuh dosa."

Jangan yaa.. #ifyouknowhatimean

Oh ya, yang terbaru adalah ramainya salah satu calon pemimpin pada pilkada tahun ini yang disebut-sebut membawa-bawa salah satu agama yang ada apa....begitu. Saya perlu tekankan dan garis bawahi bahwa saya disini tidak akan menyinggung apapun yang berhubungan dengan politik.

Pusing, guys. Saya memang sudah cukup umur untuk mengerti hal-hal berbau politik, tetapi saya memilih untuk tidak terlalu peduli.

Orang dewasa saja bisa seperti itu, apalagi anak remaja. Pencarian jati diri itu sungguh perlu, seakan-akan membentuk karakter diri yang memiliki prinsip.

Jangan jadi orang yang tidak berprinsip, nanti hidup susah, banyak kegundah gulana-an.

Bisa dibayangkan dong, seribet apa, sesusah apa mencari jati diri yang benar, untuk mencari inspirasi pun kita harus pintar memilih, if you noticed (apalagi di jaman sekarang) tipe orang copycat itu menjamur..

Sebenarnya bukan copycat yah, lebih kepada, sedikit-sedikit ditiru, sedikit-sedikit jadi panutan dan lain sebagainya.

Suatu hari, saya yang doyan membuka aplikasi youtube, menemukan blogger cantik yang masih kuliah di luar negeri, Usianya bahkan hanya terpaut satu tahun lebih muda dari saya. Awalnya saya melihat vlog-nya yang menceritakan suka dukanya selama kuliah di luar negeri. Dari caranya dia berbicara, dengan menggunakan logat 'lo-gue' nya itu, saya langsung tertarik. Bukan karena sok ke Jakarta-Jakarta an, tapi perkatannya itu mewakilkan seseorang yang realitstis terhadap sesuatu.

Bahkan waktu saya tunjukkan vlog itu ke Mama saya, beliau pun suka dengan gaya si blogger ini mengemukakan pendapat serta menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tangkas langsung kepada intinya. Setelah itu saya mengikuti vlognya, bahkan saya membaca blognya.

Berangkat dari sana, saya mulai suka pendapat si blogger cantik ini, mulai dari pembicaraan tentang agama, social life, berbagi pengalaman hidup dan lainnya.

Realistis, ignorant dengan hal yang tidak essential serta pintar mengambil keputusan, mungkin itu yang bisa kalian lihat dari diri blogger ini (kalau belum tahu silahkan mampir ke: Gita Savitri Devi) dan semua tipe itu saya merasa kalau itu saya!

Paham nggak?

Jadi, sejauh ini, saya merasa terinspirasi sekali oleh adek Gita (sok tua ya..) yang jelas-jelas dia lebih muda dari saya, yang jelas saya pribadi juga tidak segan untuk belajar dari yang lebih muda selama itu positif dan masuk ke nalar saya.

Saya berharap, orang-orang seperti Gita Savitri Devi ini semakin banyak diluar sana, terutama di Indonesia, biar bisa menyebarkan pemikirannya yang positif ini, karena si Gita sekarang posisinya ada di luar negeri (dan sepertinya dia bakal menetap disana ya? dilihat dari jawaban-jawabannya sih..)

Oke segini dulu lah ulasan pengetahuan umumnya.

See you in the next blog!


Share:

My Wattpad Story

Cerita bersambung tentang wattpad kemarin. Jadi kultur budaya Jawa Tengah dan sekitarnya menjadi pilihan saya untuk membuat suatu rangkaian cerita. Penulis abal-abal, newbie, penulis kemarin sore, mungkin lebih tepat disandang oleh saya yang menganggap menulis sebagai hobi.

Kenapa saya memilih Jawa Tengah?

Saya tumbuh dari keluarga yang sebagian berasal dari provinsi tersebut. Memang sebagian besar asal keluarga saya dari Jawa Timur, tetapi beberapa kerabat masih keturunan drah Jawa Tengah. Setiap tahunnya saya dan keluarga pasti mudik ke beberapa kota seperti, Solo, Yogyakarta dan Semarang. Eyang putri dari pihak Mama masih bertempat tinggal di Solo, di Semarang tujuan kami adalah ziarah ke makam Eyang Kakung dan beberapa saudara, jadi bisa dibilang sanak saudara saya masih banyak yang tersebar di penjuru provinsi tersebut.

Entah kenapa saya jatuh cinta dengan budaya Jawa Tengah yang halus. Kemungkinan besar, karena saya sudah diperlihatkan kultur budaya tersebut sedari kecil, berkunjung ke Keraton, melihat tutur bicara penduduk asli sana dan rasanya...saya merasa tentram dan damai.

Anehnya hal tersebut tidak berlaku ketika saya mencoba berlibur di satu kota di Jawa Barat, saya merasa asing, saya merasa itu bukan 'rumah' saya. Seakan darah asli Jawa Tengah mengalir di dalam diri saya. Maka, saking cintanya saya dengan Jawa Tengah, muncullah ide untuk mengangkatnya ke dalam suatu cerita yang berjudul "Jawa Tengah dan Takdirku".

Dalam cerita tersebut terdapat dua peran penting, yakni satu perempuan dan satu pria. Keduanya terpaut usia yang lumayan jauh, 14 tahun. Dengan mencoba mengumpulkan kepingan ingatan mengenai Keraton yang terakhir kali saya kunjungi 3 tahun yang lalu, saya memberikan latar belakang tersebut dalam cerita ini. Konflik pasangan beda usia ini juga ditaksir akan menarik perhatian kaum remaja. Tenang..saya sebagai penulis belum bisa memikirkan 'adegan dewasa' seperti kebanyakkan cerita lain di wattpad, karena memang tidak ahli untuk menerka-nerka hal tersebut. Jadi semua kalangan bisa membaca.

Memulai cerita tersebut, bahkan saya tidak memperkenalkan diri, apalagi meminta-minta vote, comment dan lainnya. Karena memang sedari awal tulisan itu hanya saya persembahkan untuk imajinasi saya sendiri, agar tertuang, agar mereka memiliki kanvas yang nyata, bukan di angan-angan. Siapa yang menyangkan sedikit demi sedikit cerita ini mendapatkan vote, bahkan komentar dari pembaca yang selalu setia menanti update nya.

Hal tersebut semakin membuat saya sebagai penulis, gencar dan semangat membangun imajinasi lagi, tapi memang dasar, suatu ide tidak bisa dipaksakan apabila berharap cerita yang tidak monoton atau begitu-begitu saja, sempat saya cukup lama tidak bisa memberikan bagian cerita yang baru, sampai beberapa waktu yang lalu saya iseng mengetikkan nama akun saya di google searching.

Saya menemukan seseorang yang secara singkat mengulas cerita saya, dia berkata bahwa cerita saya pantas untuk dipromosikan. Wah, begitu terharunya saya melihat komentar tersebut, semakin kesini saya semakin tertarik untuk terus belajar dan belajar mengenai seni menulis.

Saya rasa, darah menulis mungkin sedikit ditularkan dari turun temurun Eyang-eyang saya. Salah satu Eyang jauh saya adalah seorang guru besar Sastra Inggris di Universitas Negeri di Surabaya, bahkan di usianya yang sudah kepala 8, sampai saat ini beliau masih rajin menulis, beliau pun telah menerbitkan 2 buku novel (diluar literatur pelajaran) dan sedang merampungkan buku ketiganya, biasanya saat beliau launching buku, beberapa mahasiswa memberinya support dengan mengadakan acara sederhana di Balai Pemuda, mudah-mudahan Eyang saya masih diberi sehat ya untuk dapat launching buku ketiganya...

Sekian cerita pendek dari saya hari ini, sampai bertemu di lain kesempatan.

Kalau ada waktu silahkan mampir di akun wattpad saya ya: elkoesoemo



Share:

Rabu, 12 Oktober 2016

Wattpad Story

Saya suka membaca, cerita lebih tepatnya, teramat sangat suka. Ketika teman-teman saya lebih suka menonton film daripada membaca novel yang diadaptasi, saya tetap lebih memilih buku.
Saat saya berada di toko buku pun, saya merasa terhipnotis, saya bisa berjam-jam berada disana, menilik satu demi satu buku novel, intinya jangan ajak saya pergi ke toko buku saat sedang krismon, karena saya paling nggak tahan untuk tidak membeli buku.

So..

Karena saya suka membaca, kemudian saya juga berimajinasi tinggi, akhirnya saya pun juga suka menulis dan membuat cerita. Awalnya saya dikenalkan aplikasi Wattpad ini oleh salah satu teman saya yang juga sama-sama doyan membaca. Saya pun segera membuat akun dan menjadi pembaca cerita-cerita (berkualitas) dari Wattpad. Jujur, saya sama sekali tidak tahu awalnya kalau saya pun bisa menjadi penulis di aplikasi tersebut.

Sampai suatu saat saya akhirnya tahu dan saya pun memutuskan membuat suatu cerita. Mostly, dari sinopsis yang sering saya baca (sebelum saya memutuskan untuk membaca keseluruhan novel) kebanyakkan tentang kehidupan di LN. Dengan latar belakang orang asing dan sebagainya dan sebagainya. Actually, meskipun saya suka berimajinasi tetapi kenyataannya tidak melampaui kancah internasional (Lol). Pernah saya membuat suatu cerita berlatar belakang LN, kemudian orang asing, jadinya 0. Nol. Tidak bisa disambung lagi, entah kemana arahnya.

Pada akhirnya, judul Jawa Tengah dan Takdirku (JTT), bisa dibuat dan masih eksis hingga sekarang. Satu-satunya cerita yang di published, di vote, di comment dan membuat saya terharu, meskipun belum banyak-banyak amat, tetapi tetap bikin sumringah.

Selengkapnya tentang JTT di blog berikutnya ya!
Share:

Pengagum Rahasia

Jangan salahkan saya menjadi perempuan yang memiliki imajinasi tinggi, visioner dan sebagainya. Di usia yang tidak bisa dibilang ABG lagi, tetapi saya masih menyukai berkhayal ala-ala drama korea dan novel-novel roman lainnya (meskipun pribadi jauh dari kata romantis :p)

Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba saja saya dipertemukan dengan akun seseorang, yang tentu jelas seseorang yang tidak saya kenal. Muncul lah seseorang ini di explore akun instagram saya. Biasanya saya tidak terlalu peduli dengan postingan yang muncul di explore, namun kali ini lain. Sesosok pria ini, tentu saja menarik perhatian saya, karena secara fisik, Ia sama persis seperti seseorang dalam bayangan saya (kurang lebih)..

Dan saya pikir... lelaki itu ada nyatanya, tetapi sepertinya saya harus menunggu pria idaman dalam bayangan saya sebentar lagi, karena bukan pria ini nyatanya. Kenapa? Apa tidak saling kenal? Semua hubungan menurut saya dimulai dari perkenalan lebih dulu, entah itu orang baru maupun sudah saling kenal. Sayangnya bukan itu faktornya..

Pertama, dia memiliki keyakinan yang berbeda dengan saya.
Kedua, dia menetap di Jakarta (yang sangat tidak mungkin untuk bertemu.)
Ketiga, dia sukses.
Keempat, dia ganteng, charming, aku mah apah atuh?

Intinya sih memang kami tidak mungkin saling kenal, hahaha.

Sejujurnya dia memang sama persis seperti apa yang saya pikirkan dan apa yang saya idam-idamkan, tapi kenyataannya bukan untuk saya. Jadi, sembari menunggu seseorang yang benar-benar ditujukan untuk saya, saya hanya bisa berdoa dan berharap, semoga Pria ku nanti seperti sosok Pria ini, saya hanya bisa mendoakan kebahagiaan dan keberlangsungan hidup yang baik untuk Pria ini, supaya hal baik kembali ke saya dengan sesosok Pria sepertinya.

Cukup random tulisan ini?

Forgive me..
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.