Sabtu, 29 Juli 2017

Life (bagian 1)

'Hidup kita gak harus sama kayak orang lain.' - GitaSav

Sebagai manusia biasa ada kalanya saya mau apa yang orang lain punya. Di usia saya yang sekarang, bukan materi atau apa yang bisa diukur apapun itu, tetapi lebih kepada hidup..

Di fase kehidupan saya sekarang, terlebih di zaman sekarang, sudah banyak perempuan seusia saya bahkan yang usianya jaaauh di bawah saya, sudah berani berkomitmen dalam sebuah pernikahan dan punya anak.

Di fase kehidupan saya sekarang, beberapa teman mungkin sudah dalam zona nyamannya dalam pekerjaan, pekerjaan yang diimpikan, pekerjaan yang sudah tetap.

Di fase kehidupan saya sekarang dan berbagai macam lainnya..

Random? Oke. Memang.

Namanya manusia, ada kalanya kita membandingkan hidup kita dengan orang lain. Itu manusiawi kok. Asal..ada syaratnya, membandingkan hidup kita dengan apa yang sudah dicapai orang lain itu harus dijadikan motivasi. Jangan suka membandingkan lantas kita bisanya nyinyir. Nah! Ini problem zaman sekarang..

Inget lagi kata-katanya GitaSav kalau hidup kita itu nggak harus sama dengan yang lain..kita punya jalan sendiri, Tuhan menuliskan takdir manusia berbeda. Mau berbeda? Ya berusaha untuk mengubahnya tentu ke arah lebih baik..

Saya, sekali lagi, adalah manusia biasa yang terkadang kalau mellow suka banget ngeliat temen yang sekarang udah sukses, mencapai apa yang sudah di standarisasi kebanyakkan orang di Indo..

Lantas saya berpikir lagi, kenapa harus ada standar itu? Kenapa kita mesti ikutin standar itu? Apa semua harus sesuai standar? Namanya hidup ya. Jalan lurus-lurus aja sih gak mungkin ya. Pasti ada beloknya, terjal nya, turun nya, naik nya..

Itu kenapa kita sebaiknya gak perlu nyama-nyamain hidup kita sama orang lain..

Zona waktu aja bisa beda, apalagi zona waktu kehidupan tiap orang..

Ya.. sekali lagi, to be honest, saya bisa bicara seperti saat ini saya bisa membuka pikiran, tidak mengkotakkan pikiran, berusaha positif thinking. Lain ceritanya kalau saya lagi down dan mellow.

Itu wajar sis-bro. Tetapi, untuk memagari diri kita supaya tidak jatuh terlalu dalam adalah meningkatkan Iman kita pada Sang Pencipta..


Share:

cuap-cuap tentang wattpad (bagian 2)

Hampir satu bulan lebih tiba-tiba saja rasa bosan melanda saya untuk memainkan akun wattpad. Khususnya 'anak-anak' saya yang sudah di publish ke dalam aplikasi novel online tersebut.

Jangankan menulis, membaca saja saya tidak sedang dalam mood yang oke.

saya bukan salah satu penulis yang bisa membuat jadwal pasti untuk update menuliskan sesuatu yang baru ke dalam cerita saya. karena, pertama, saya punya pekerjaan lain selain menulis (itu hobi gengsss..) dan yang kedua karena ide itu tidak bisa dipaksakan. 

yang saya khawatirkan ketika saya memaksakan menulis sesuatu malah nanti jatuhnya jelek. honestly, sebelum publish cerita saya bisa review dulu 7-8 kali sebelum benar-benar fix. kalau dirasa masih belum pas, saya lebih memilih menunda untuk publish. (yes, saya se-perfect itu.)

ada keinginan nggak buat cetak buku?

ADA, BANGET.

tapi niat dan kemauan masih jauh dari 100%..

selain saya punya prioritas pekerjaan utama saya. ya, seharusnya saya nggak pakai itu untuk alasan.. tapi gimana ya? susah sih..

sudah dua kali, saya ditawari oleh penerbit indie yang tertarik dengan cerita-cerita saya, tapi dengan penyesalan, saya harus menolak karena tidak ada waktu untuk melakukan revisi sana-sini..maklum, penulis baru masih banyak salah-salah..

bahkan ada kesempatan untuk ikut kompetisi pun saya belum bisa..

sesungguhnya..tahun ini saya punya pekerjaan, punya ujian yang luar biasa..

cukup saya dan Allah yang tahu bagaimana dan apa yang saya rasakan..

tahun ini, saya benar-benar harus semakin introspeksi diri supaya tidak mengalami kemunduran kualitas diri..

semoga saja beberapa waktu ke depan hobi saya menulis kembali lagi..

baru aja, saya update untuk epilog cerita pertama saya, dan alhamdulillah semua suka!

dulu.. jangankan berharap ada yang komentar, bahkan saya nggak peduli ada yang baca atau nggak.. karena awalnya wattpad itu seperti buku diary untuk saya, seperti kanvas tempat saya menuangkan segala ide, fantasi dan mimpi saya....

dan sekarang? alhamdulillah, banyak yang baca, vote dan komentar..

buat yang mau merambah wattpad, diasah terus kemampuannya yaa, jangan terlalu berharao vote atau komentar yang penting perbaiki kualitas menulis.. sama jangan lupa banyak membaca! karena membaca itu bisa dapet banyakk informasi..hehehe
Share:

Mimpi Jadi Nyata (bagian 2)

Tanggal 28 februari 2017 akhirnya saya berangkat juga menuju tanah suci.. Alhamdulillah luar biasa!! Itu yang saya rasakan, bagai mimpi di siang bolong. Mungkin saya norak pake banget ya! Belum pernah ke luar negeri, baru umroh pertama kali, tapi emang gitu kok rasanya :))

Perjalanan langsung dari Sub-Med. Almost 12 hours! Karena harus transit di Aceh buat ngisi avtur. Sewajarnya ya, perjalanan selama itu dan kerjaan cuma duduk, semestinya capek, tapi saking senengnya jadi nggak kerasa.

Jujur, keinginan saya umroh yang akhirnya terlaksana ini sangat-amat saya inginkan. Saya seperti sebisa mungkin memburu waktu, entah kenapa dan alasannya pun saya tidak bisa menyebutkan, hanya saja hati kecil saya bilang kalau saya mesti segera kesana, memohon ampun, meminta dan memanjatkan doa di tempat-tempat yang istijabah.

Sampai di airport Madinah, waktu cek imigrasi yang.....MashaAllah, banyak yang bening-bening kak! (Lol) But, seriously, orang-orang luar yang pada ngantri, laki-laki Turki dan bangsa lainnya, mirip yang main drama-drama itulah pokoknya :') cukup lama ngantri untuk cek imigrasi ini, hampir setengah jam saking banyak antriannya, Alhamdulillah, saya, mama dan adik lolos dengan lancar. Ya..niatnya kan emang ibadah bukan yang macem-macem, heheh.

Sampai turun menuju tempat yang bentukannya seperti lobi, yang disana udah jual macem-macem makanan kaya Mcd, tapi nggak nafsu ya udah beli-beli makan secara di dalem pesawat dikasih makan 3x plus camilan (otomatis saya ikut menggendut selama seminggu itu).

Kemudian kami disambut sama orang Arab asli perwakilan dari travel cabang disana.

Setelahnya rombongan digiring menuju bis sambil mengkoordinasi koper-koper para jamaah. Cukup lama menunggu bagasi, di sisi lain, saya menghabiskan waktu dengan mengagumi lingkungan bandara yang tertata rapi dan cukup teratur, mobil-mobil mewah yang terparkir rapi.

Btw, disana mayoritas mobil warna putih ya, warna hitam jarang, ada sih beberapa tapi nggak sebanyak warna putih. (info penting, haha)

Selanjutnya, kami sampai di tempat istirahat, di hotel, waktu itu saya dan keluarga dapat lantai 6 dan selama di hotel--di Madinah dan di Mekkah--nggak pernah pake AC! Di Madinah waktu itu cuaca kalau Subuhan bisa sampai 16 derajat kakak-kakak :') dengan percaya dirinya waktu itu sempet sholat cuma make gamis biasa tanpa jaket atau apapun buat tambahan kehangatan..Yha!

Mandi, ganti baju bersih, ambil wudhu nggak lupa langsung kejar sholat Isya disana, selesai, kita berburu air zam-zam, keren ya, disana di tiap titik ada air zam-zam, mana dingin pula. Curi foto-foto sedikit barang 3-4 jepret, langsung kembali ke hotel dan makan!

Makanan di Madinah, lumayan cocok dengan lidah, mungkin karena kokinya ada orang Indonesia, lain halnya sama di Mekkah. Setelah makan malam, langsung menuju kamar dan istirahat, karena agenda besoknya kita akan berkunjung ke Roudoh. Salah satu tempat yang istijabah di Masjid Nabawi..




to be continued..
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.