Sabtu, 29 Juli 2017

Mimpi Jadi Nyata (bagian 2)

Tanggal 28 februari 2017 akhirnya saya berangkat juga menuju tanah suci.. Alhamdulillah luar biasa!! Itu yang saya rasakan, bagai mimpi di siang bolong. Mungkin saya norak pake banget ya! Belum pernah ke luar negeri, baru umroh pertama kali, tapi emang gitu kok rasanya :))

Perjalanan langsung dari Sub-Med. Almost 12 hours! Karena harus transit di Aceh buat ngisi avtur. Sewajarnya ya, perjalanan selama itu dan kerjaan cuma duduk, semestinya capek, tapi saking senengnya jadi nggak kerasa.

Jujur, keinginan saya umroh yang akhirnya terlaksana ini sangat-amat saya inginkan. Saya seperti sebisa mungkin memburu waktu, entah kenapa dan alasannya pun saya tidak bisa menyebutkan, hanya saja hati kecil saya bilang kalau saya mesti segera kesana, memohon ampun, meminta dan memanjatkan doa di tempat-tempat yang istijabah.

Sampai di airport Madinah, waktu cek imigrasi yang.....MashaAllah, banyak yang bening-bening kak! (Lol) But, seriously, orang-orang luar yang pada ngantri, laki-laki Turki dan bangsa lainnya, mirip yang main drama-drama itulah pokoknya :') cukup lama ngantri untuk cek imigrasi ini, hampir setengah jam saking banyak antriannya, Alhamdulillah, saya, mama dan adik lolos dengan lancar. Ya..niatnya kan emang ibadah bukan yang macem-macem, heheh.

Sampai turun menuju tempat yang bentukannya seperti lobi, yang disana udah jual macem-macem makanan kaya Mcd, tapi nggak nafsu ya udah beli-beli makan secara di dalem pesawat dikasih makan 3x plus camilan (otomatis saya ikut menggendut selama seminggu itu).

Kemudian kami disambut sama orang Arab asli perwakilan dari travel cabang disana.

Setelahnya rombongan digiring menuju bis sambil mengkoordinasi koper-koper para jamaah. Cukup lama menunggu bagasi, di sisi lain, saya menghabiskan waktu dengan mengagumi lingkungan bandara yang tertata rapi dan cukup teratur, mobil-mobil mewah yang terparkir rapi.

Btw, disana mayoritas mobil warna putih ya, warna hitam jarang, ada sih beberapa tapi nggak sebanyak warna putih. (info penting, haha)

Selanjutnya, kami sampai di tempat istirahat, di hotel, waktu itu saya dan keluarga dapat lantai 6 dan selama di hotel--di Madinah dan di Mekkah--nggak pernah pake AC! Di Madinah waktu itu cuaca kalau Subuhan bisa sampai 16 derajat kakak-kakak :') dengan percaya dirinya waktu itu sempet sholat cuma make gamis biasa tanpa jaket atau apapun buat tambahan kehangatan..Yha!

Mandi, ganti baju bersih, ambil wudhu nggak lupa langsung kejar sholat Isya disana, selesai, kita berburu air zam-zam, keren ya, disana di tiap titik ada air zam-zam, mana dingin pula. Curi foto-foto sedikit barang 3-4 jepret, langsung kembali ke hotel dan makan!

Makanan di Madinah, lumayan cocok dengan lidah, mungkin karena kokinya ada orang Indonesia, lain halnya sama di Mekkah. Setelah makan malam, langsung menuju kamar dan istirahat, karena agenda besoknya kita akan berkunjung ke Roudoh. Salah satu tempat yang istijabah di Masjid Nabawi..




to be continued..
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.