Selasa, 27 Desember 2016

cuap-cuap tentang wattpad (bagian 1)

Saya tidak pernah bosan membicarakan aplikasi online yang satu ini. Meskipun sudah 2 tahun lamanya saya bergabung, sampai detik ini saya masih suka menggunakannya dengan penuh semangat. Mungkin memang pada kenyataannya saya suka menulis..

Oh ya, saya terhitung newbie ya di aplikasi tersebut dan juga baru-baru ini saja cerita saya dilirik oleh para readers pengguna wattpad Indonesia. Rasanya sangat senang, banyak yang mampir, memberikan vote, komentar pun yang saya sangat semangat membalasnya--meskipun terkadang banyak yang tidak bisa terbalas karena suka tenggelam.

Sampai satu waktu ya, bahkan ada yang mem-PM saya, dia cerita saking sukanya dengan cerita yang saya tulis, dia sampai membuatkan cover untuk cerita saya tersebut. Mungkin bagi pengguna wattpad senior ini merupakan hal yang biasa, tetapi bagi saya ini merupakan bentuk apresiasi dan feedback yang positif.

Kebanyakkan orang ada yang suka membaca, tidak suka menulis. Tetapi sebagian besar orang yang suka menulis pasti suka membaca, karena tulisan yang mereka ingin buat tidak mungkin mereka tidak membacanya ulang. Lagi-lagi untuk mendapatkan perhatian dari para pembaca.

Saya punya impian, entah akan terkabul atau tidak, orang zaman dulu sering berkata "bermimpilah setinggi langit." maka itu yang saya lakukan. Ingin rasanya menerbitkan sebuah novel dari karya yang telah saya buat di akun wattpad saya, apa ini akan terjadi? atau hanya akan menjadi terbitan pribadi saya saja?

we'll see.. :D
Share:

Kamis, 24 November 2016

Malam. Hujan. Cokelat Panas

25 tahun, 11 bulan, 24 hari.

Keadaan masih sama. Belum berpasangan apalagi beranak, hehe

Malam ini kota kelahiran saya hujan, sedari sore sebenarnya, bulan-bulan ini memang benar kalau musim hujan, tapi kadang suka nggak jelas gitu sih, bisa panaaaaaas banget tiba-tiba dingin, atau sebaliknya.

Cokelat panas? hmmmm.. nggak ada kombinasi yang lebih pas lagi kan dari itu? Ada sih, pendamping hidup..
Senangnya masih punya beberapa sachet cadbury cokelat panas, setidaknya menggantikan posisi sementara sang penamping hidup untuk tahun ini. Tahun depan siapa yang tahu? InshaAllah, aamiin..

Bagi saya sekarang, menulis adalah healer. Healing bagi saya yang tergolong moody, dan makin berumur makin sensitif, bukan baper yaaaa.. Bedakan.
Cranky? Iya. Grumpy? A lil bit.

By the way, angka paling atas itu udah ngerti kan maksudnya apa?

Maksudnya siapapun yang mampir di blog ini biar nyiapin kado gitu. Kalau bisa kado pendamping hidup ya, biar ulang tahun nggak sendiri terus, terus rencana menyempurnakan ibadah di awal tahun terlaksana. Ya.. siapapun bisa mampir di blog saya, termasuk malaikat yang mungkin lagi mencatat apa yang saya inginkan. aamiin.

Oh ya, konten dari blog ini mungkin belum beresensi bagi orang lain ya, karena kebanyakkan curhat, tapi kalau nggak sengaja ternyata berguna ya Alhamdulillah.

Hari ini saya mencoba peruntungan mendaftar freelance salah satu wedding organizer. Nggak ada salahnya juga menambah pengalaman dan komunitas. Terlebih saya ini anak rumahan banget. Kerja dirumah, nyantai juga dirumah. Pekerjaan calon kontraktor perempuan seperti saya ini banyak menghabiskan waktu dirumah. Padahal cita-cita pergi ke lapangan itu setinggi langit. Lagi-lagi faktor gender..

Project control sejauh ini yang saya lakukan memantau barang/bahan yang akan dipasang. Kebetulan pekerjaan tahun ini rehabilitasi semua, alhamdulillah..

Karena pekerjaan calon kontraktor yang belum padat seperti kontraktor asli itu sendiri alias Bapak saya, jadi saya putuskan untuk mencoba freelance tersebut. Kebetulan teman SMP saya lebih dulu bergabung dengan WO tersebut sebagai marketing yang full timer. Sedari awal saya sudah tertarik mencoba hal yang baru itu, sampai hari ini pengumuman seleksi tiba--yang alhamdulillah saya lolos, teman saya itu langsung menghubungi saya..

"Kamu itu serius beneran ngelamar??"

Agak aneh sih. Kok kesannya itu kayak nggak mungkin saya mengikuti seleksi freelance seperti itu, saya balas dengan lantang,

"Lho, memang dikira bercanda kemarin-kemarin?"

"Iya.."

Hmm.. apa wajah saya tidak terlihat meyakinkan bergabung menjadi freelance suatu WO?

Entahlah, lihat saja nanti ya..

By the way, hari ini tiba-tiba baper.....

Udah gitu aja, laper ah!

Good night!
Share:

Pria asing itu (lagi)

Saya boleh berbagi cerita random sedikit ya tentang semalam. Ya, kira-kira sekitaran jam ini lah 9.00-9.30 pm. Saya lagi sendiri di dalam kamar dan bermain ponsel. Seingat saya, saya lagi konsentrasi dengan jawaban-jawaban di ask.fm dari salah satu blogger favorit saya. (yang kebetulan pernah mampir di blog saya sebelum ini, pasti tahu siapa blogger favorit saya).

Tiba-tiba saja, Pria asing yang pernah saya ceritakan di 2 blog sebelum ini, muncul kembali. Pria yang sama sekali belum pernah saya temui, yang tidak saya kenal, bahkan saya tidak tahu apa dia betul eksis di dunia nyata ini?

Semakin kesini saya semakin waspada dan mawas diri. Takut berharap lebih, saya hanya ingin harapan saya, saya tujukan untuk Allah semata. Saya takut yang muncul di pikiran saya itu hanya sebatas angan-angan dan harapan saya saja.

Saya telah berani mengungkapkan pernyataan kepada Allah SWT, bahwa saya minta didekatkan pada sesosok Pria asing ini jikalau memang dia benar ada wujud nyatanya, jikalau dia memang jodoh saya. Tetapi jika kebalikannya, saya meminta untuk dihapuskan bahkan dilupakan sesosok Pria itu dari pikiran atau angan-angan saya bahkan mimpi dalam tidur saya.

Tetapi sebenarnya dari lubuk hati yang paling dalam, saya mengharapkan bahwa saya dan pria asing itu berjodoh, adalah suatu hal yang sedang saya perjuangkan untuk terkabul. Dikabulkan oleh Allah.

Semoga Allah segera memberi jawabannya ya.. aamiin,



Seperti apa gambaran tentang Pria asing itu semalam?

Jadi, dia muncul begitu saja. Dari yang saya yakini dia seperti berada di sebuah restoran di dalam gedung bertingkat. Itu karena dia duduk dipinggir jendela yang menampakkan pemandangan dari ketinggian yang entah berapa meter. Kemudian dia mengenakan jaket kulit berwarna hitam, t-shirt polos putih dan celana jeans yang warnanya senada dengan jaket. Rambutnya kali ini sedikit berantakkan namun masih rapi.

Dia setengah berdiri dari duduknya, kemudian tertawa kecil memperlihatkan deretan gigi yang rapi. Entah Ia tertawa pada siapa, lagi-lagi sayadisuguhkan peristiwa dimana Ia tertawa bahagia entah pada siapa. Saat Pria asing ini muncul, saya selalu menjadi orang ketiga atau lebih, yang bisa melihatnya seperti seorang secret admirer.

Oh ya, saking kagetnya saya tiba-tiba dia muncul lagi di pikiran saya, seketika saya mencuit kalimat seperti ini: Someday when we're meet, I'll kill you with my gaze..seriously.

Saya seakan berjanji dan menantang diri saya sendiri melakukan hal itu nanti saat waktu itu benar terjadi, Tidak peduli bahwa kami tidak saling kenal. Whatever will be will be..

Share:

Minggu, 20 November 2016

Random Sunday

Seperti hari Minggu biasa, di rumah, sendiri, emang dasar jomblo, hehehe..
By the way, kemarin sempet baca artikel gitu, katanya penyakit maag yang menyebabkan salah satunya adalah jomblo alias nggak memiliki pasangan. Menurut psikologi katanya...

Kok kasihan? :(

Kelar pembahasan tentang jomblo.......

Jadi hari ini lumayan random banget kondisi badan. Pagi-pagi banget mules nggak karuan sampai pucet, sampai melilit lah, nyatanya saya cuma telat makan aja.. ya sudahlah, diambil hikmahnya saja. Terus siangnya, cerita yang saya publish di wattpad kebanjiran vote! Yeayy!!

Senengnya kalo cerita ada yang mengapresiasi, siapa tahu nanti bisa diterbitin? Lah ngarep.. hahaha

Cerita tentang tulisan di wattpad, sebenernya itu murni khayalan saya saja, jujur saya tipe orang yang senang berfantasi, bahkan dulu waktu sekolah saya sukaaaa sekali pelajaran bahasa Indonesia kalo diberi tugas mengarang. Jago! Asal nggak dibawa sampai kehidupan sehari-hari ya, jadi tukang ngarang..

Itulah, saya bersyukuuuuuuuur sekali menemukan aplikasi wattpad ini. Dimana saya bisa menyalurkan kedua hobi saya sekaligus, membaca dan menulis. 

Ummm.. I'm not a geeky person fyi, hahaha

Cuma seneng baca buku-buku tertentu, nulis juga cerita-cerita tertentu aja, cerita khayalan tetapi masih masuk akal. Di draft akun wattpad saya, masih ada beberapa cerita yang masih ditimang-timang untuk di publish.

Saya memang masih jauh dari penataan tulisan yang baik dan benar, tetapi hobi saya tersebut membuat saya menyalurkan seluruh ide dan pikiran yang tiba-tiba ingin dituangkan begitu saja dan aplikasi ini membantu sekali, ditambah lagi ada feedbacknya.

Meskipun masih kalah jauh dari cerita yang sudah diterbitkan, tapi tetep bangga lah ya. Nggak dalam sekejap mata langsung tiba-tiba ada yang vote atau komen. Awalnya bener karena iseng, nggak peduli apa ada yang mau baca atau nggak.

Coba ide bisnis bisa lancar kayak gitu, kenapa tiba-tiba bisnis?

Oke, daripada kepanjangan randomnya, lebih baik segera disudahi.

See you next time!
Share:

Selasa, 18 Oktober 2016

Mencari Inspirasi di Era Modern

Entah blog ini ada yang baca atau nggak, saya masih berkeinginan untuk mengeluarkan pendapat saya. Tentunya dan semoga saja positif bagi semuanya. Di jaman modern seperti ini, banyak sekali orang yang ternyata tersesat untuk mencari jati dirinya. Tidak usah yang remaja, bahkan yang tua pun banyak salah pergaulan.

Apa buktinya? Semakin banyak kasus kriminalitas di sekitar kita saat ini. Dunia sudah bukan tempat yang aman lagi untuk makhluk bumi.

Sejatinya, salah pergaulan bukanlah satu-satunya hal yang perlu di monitori, kurangnya kedekatan antar keluarga, lemahnya tiang agama per individu mungkin menjadi beberapa hal pemicunya.

Saya paling benar? Tidak, saya masih jauh dari kata paling benar maupun sempurna. Kesempurnaan dan kebenaran hanya milik Tuhan.

Asal jangan "Kalian semua suci, aku penuh dosa."

Jangan yaa.. #ifyouknowhatimean

Oh ya, yang terbaru adalah ramainya salah satu calon pemimpin pada pilkada tahun ini yang disebut-sebut membawa-bawa salah satu agama yang ada apa....begitu. Saya perlu tekankan dan garis bawahi bahwa saya disini tidak akan menyinggung apapun yang berhubungan dengan politik.

Pusing, guys. Saya memang sudah cukup umur untuk mengerti hal-hal berbau politik, tetapi saya memilih untuk tidak terlalu peduli.

Orang dewasa saja bisa seperti itu, apalagi anak remaja. Pencarian jati diri itu sungguh perlu, seakan-akan membentuk karakter diri yang memiliki prinsip.

Jangan jadi orang yang tidak berprinsip, nanti hidup susah, banyak kegundah gulana-an.

Bisa dibayangkan dong, seribet apa, sesusah apa mencari jati diri yang benar, untuk mencari inspirasi pun kita harus pintar memilih, if you noticed (apalagi di jaman sekarang) tipe orang copycat itu menjamur..

Sebenarnya bukan copycat yah, lebih kepada, sedikit-sedikit ditiru, sedikit-sedikit jadi panutan dan lain sebagainya.

Suatu hari, saya yang doyan membuka aplikasi youtube, menemukan blogger cantik yang masih kuliah di luar negeri, Usianya bahkan hanya terpaut satu tahun lebih muda dari saya. Awalnya saya melihat vlog-nya yang menceritakan suka dukanya selama kuliah di luar negeri. Dari caranya dia berbicara, dengan menggunakan logat 'lo-gue' nya itu, saya langsung tertarik. Bukan karena sok ke Jakarta-Jakarta an, tapi perkatannya itu mewakilkan seseorang yang realitstis terhadap sesuatu.

Bahkan waktu saya tunjukkan vlog itu ke Mama saya, beliau pun suka dengan gaya si blogger ini mengemukakan pendapat serta menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tangkas langsung kepada intinya. Setelah itu saya mengikuti vlognya, bahkan saya membaca blognya.

Berangkat dari sana, saya mulai suka pendapat si blogger cantik ini, mulai dari pembicaraan tentang agama, social life, berbagi pengalaman hidup dan lainnya.

Realistis, ignorant dengan hal yang tidak essential serta pintar mengambil keputusan, mungkin itu yang bisa kalian lihat dari diri blogger ini (kalau belum tahu silahkan mampir ke: Gita Savitri Devi) dan semua tipe itu saya merasa kalau itu saya!

Paham nggak?

Jadi, sejauh ini, saya merasa terinspirasi sekali oleh adek Gita (sok tua ya..) yang jelas-jelas dia lebih muda dari saya, yang jelas saya pribadi juga tidak segan untuk belajar dari yang lebih muda selama itu positif dan masuk ke nalar saya.

Saya berharap, orang-orang seperti Gita Savitri Devi ini semakin banyak diluar sana, terutama di Indonesia, biar bisa menyebarkan pemikirannya yang positif ini, karena si Gita sekarang posisinya ada di luar negeri (dan sepertinya dia bakal menetap disana ya? dilihat dari jawaban-jawabannya sih..)

Oke segini dulu lah ulasan pengetahuan umumnya.

See you in the next blog!


Share:

My Wattpad Story

Cerita bersambung tentang wattpad kemarin. Jadi kultur budaya Jawa Tengah dan sekitarnya menjadi pilihan saya untuk membuat suatu rangkaian cerita. Penulis abal-abal, newbie, penulis kemarin sore, mungkin lebih tepat disandang oleh saya yang menganggap menulis sebagai hobi.

Kenapa saya memilih Jawa Tengah?

Saya tumbuh dari keluarga yang sebagian berasal dari provinsi tersebut. Memang sebagian besar asal keluarga saya dari Jawa Timur, tetapi beberapa kerabat masih keturunan drah Jawa Tengah. Setiap tahunnya saya dan keluarga pasti mudik ke beberapa kota seperti, Solo, Yogyakarta dan Semarang. Eyang putri dari pihak Mama masih bertempat tinggal di Solo, di Semarang tujuan kami adalah ziarah ke makam Eyang Kakung dan beberapa saudara, jadi bisa dibilang sanak saudara saya masih banyak yang tersebar di penjuru provinsi tersebut.

Entah kenapa saya jatuh cinta dengan budaya Jawa Tengah yang halus. Kemungkinan besar, karena saya sudah diperlihatkan kultur budaya tersebut sedari kecil, berkunjung ke Keraton, melihat tutur bicara penduduk asli sana dan rasanya...saya merasa tentram dan damai.

Anehnya hal tersebut tidak berlaku ketika saya mencoba berlibur di satu kota di Jawa Barat, saya merasa asing, saya merasa itu bukan 'rumah' saya. Seakan darah asli Jawa Tengah mengalir di dalam diri saya. Maka, saking cintanya saya dengan Jawa Tengah, muncullah ide untuk mengangkatnya ke dalam suatu cerita yang berjudul "Jawa Tengah dan Takdirku".

Dalam cerita tersebut terdapat dua peran penting, yakni satu perempuan dan satu pria. Keduanya terpaut usia yang lumayan jauh, 14 tahun. Dengan mencoba mengumpulkan kepingan ingatan mengenai Keraton yang terakhir kali saya kunjungi 3 tahun yang lalu, saya memberikan latar belakang tersebut dalam cerita ini. Konflik pasangan beda usia ini juga ditaksir akan menarik perhatian kaum remaja. Tenang..saya sebagai penulis belum bisa memikirkan 'adegan dewasa' seperti kebanyakkan cerita lain di wattpad, karena memang tidak ahli untuk menerka-nerka hal tersebut. Jadi semua kalangan bisa membaca.

Memulai cerita tersebut, bahkan saya tidak memperkenalkan diri, apalagi meminta-minta vote, comment dan lainnya. Karena memang sedari awal tulisan itu hanya saya persembahkan untuk imajinasi saya sendiri, agar tertuang, agar mereka memiliki kanvas yang nyata, bukan di angan-angan. Siapa yang menyangkan sedikit demi sedikit cerita ini mendapatkan vote, bahkan komentar dari pembaca yang selalu setia menanti update nya.

Hal tersebut semakin membuat saya sebagai penulis, gencar dan semangat membangun imajinasi lagi, tapi memang dasar, suatu ide tidak bisa dipaksakan apabila berharap cerita yang tidak monoton atau begitu-begitu saja, sempat saya cukup lama tidak bisa memberikan bagian cerita yang baru, sampai beberapa waktu yang lalu saya iseng mengetikkan nama akun saya di google searching.

Saya menemukan seseorang yang secara singkat mengulas cerita saya, dia berkata bahwa cerita saya pantas untuk dipromosikan. Wah, begitu terharunya saya melihat komentar tersebut, semakin kesini saya semakin tertarik untuk terus belajar dan belajar mengenai seni menulis.

Saya rasa, darah menulis mungkin sedikit ditularkan dari turun temurun Eyang-eyang saya. Salah satu Eyang jauh saya adalah seorang guru besar Sastra Inggris di Universitas Negeri di Surabaya, bahkan di usianya yang sudah kepala 8, sampai saat ini beliau masih rajin menulis, beliau pun telah menerbitkan 2 buku novel (diluar literatur pelajaran) dan sedang merampungkan buku ketiganya, biasanya saat beliau launching buku, beberapa mahasiswa memberinya support dengan mengadakan acara sederhana di Balai Pemuda, mudah-mudahan Eyang saya masih diberi sehat ya untuk dapat launching buku ketiganya...

Sekian cerita pendek dari saya hari ini, sampai bertemu di lain kesempatan.

Kalau ada waktu silahkan mampir di akun wattpad saya ya: elkoesoemo



Share:

Rabu, 12 Oktober 2016

Wattpad Story

Saya suka membaca, cerita lebih tepatnya, teramat sangat suka. Ketika teman-teman saya lebih suka menonton film daripada membaca novel yang diadaptasi, saya tetap lebih memilih buku.
Saat saya berada di toko buku pun, saya merasa terhipnotis, saya bisa berjam-jam berada disana, menilik satu demi satu buku novel, intinya jangan ajak saya pergi ke toko buku saat sedang krismon, karena saya paling nggak tahan untuk tidak membeli buku.

So..

Karena saya suka membaca, kemudian saya juga berimajinasi tinggi, akhirnya saya pun juga suka menulis dan membuat cerita. Awalnya saya dikenalkan aplikasi Wattpad ini oleh salah satu teman saya yang juga sama-sama doyan membaca. Saya pun segera membuat akun dan menjadi pembaca cerita-cerita (berkualitas) dari Wattpad. Jujur, saya sama sekali tidak tahu awalnya kalau saya pun bisa menjadi penulis di aplikasi tersebut.

Sampai suatu saat saya akhirnya tahu dan saya pun memutuskan membuat suatu cerita. Mostly, dari sinopsis yang sering saya baca (sebelum saya memutuskan untuk membaca keseluruhan novel) kebanyakkan tentang kehidupan di LN. Dengan latar belakang orang asing dan sebagainya dan sebagainya. Actually, meskipun saya suka berimajinasi tetapi kenyataannya tidak melampaui kancah internasional (Lol). Pernah saya membuat suatu cerita berlatar belakang LN, kemudian orang asing, jadinya 0. Nol. Tidak bisa disambung lagi, entah kemana arahnya.

Pada akhirnya, judul Jawa Tengah dan Takdirku (JTT), bisa dibuat dan masih eksis hingga sekarang. Satu-satunya cerita yang di published, di vote, di comment dan membuat saya terharu, meskipun belum banyak-banyak amat, tetapi tetap bikin sumringah.

Selengkapnya tentang JTT di blog berikutnya ya!
Share:

Pengagum Rahasia

Jangan salahkan saya menjadi perempuan yang memiliki imajinasi tinggi, visioner dan sebagainya. Di usia yang tidak bisa dibilang ABG lagi, tetapi saya masih menyukai berkhayal ala-ala drama korea dan novel-novel roman lainnya (meskipun pribadi jauh dari kata romantis :p)

Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba saja saya dipertemukan dengan akun seseorang, yang tentu jelas seseorang yang tidak saya kenal. Muncul lah seseorang ini di explore akun instagram saya. Biasanya saya tidak terlalu peduli dengan postingan yang muncul di explore, namun kali ini lain. Sesosok pria ini, tentu saja menarik perhatian saya, karena secara fisik, Ia sama persis seperti seseorang dalam bayangan saya (kurang lebih)..

Dan saya pikir... lelaki itu ada nyatanya, tetapi sepertinya saya harus menunggu pria idaman dalam bayangan saya sebentar lagi, karena bukan pria ini nyatanya. Kenapa? Apa tidak saling kenal? Semua hubungan menurut saya dimulai dari perkenalan lebih dulu, entah itu orang baru maupun sudah saling kenal. Sayangnya bukan itu faktornya..

Pertama, dia memiliki keyakinan yang berbeda dengan saya.
Kedua, dia menetap di Jakarta (yang sangat tidak mungkin untuk bertemu.)
Ketiga, dia sukses.
Keempat, dia ganteng, charming, aku mah apah atuh?

Intinya sih memang kami tidak mungkin saling kenal, hahaha.

Sejujurnya dia memang sama persis seperti apa yang saya pikirkan dan apa yang saya idam-idamkan, tapi kenyataannya bukan untuk saya. Jadi, sembari menunggu seseorang yang benar-benar ditujukan untuk saya, saya hanya bisa berdoa dan berharap, semoga Pria ku nanti seperti sosok Pria ini, saya hanya bisa mendoakan kebahagiaan dan keberlangsungan hidup yang baik untuk Pria ini, supaya hal baik kembali ke saya dengan sesosok Pria sepertinya.

Cukup random tulisan ini?

Forgive me..
Share:

Minggu, 04 September 2016

Six Sense atau hanya Imajinasi?

Pernah nggak diantara kalian makhluk hidup yang diberi akal sehat oleh Tuhannya di bumi ini, manusia, orang, saudara se-nabiku....

Bertemu dengan orang yang belum benar-benar ditemui secara langsung?

Daripada bingung, mending langsung saja masuk ke pokok permasalahan apa yang sedang kuhadapi.

Tepatnya 2 tahun lalu (bisa baca blog sebelum ini) aku memimpikan seseorang. Pria, yang sama sekali nggak aku kenal dan belum pernah aku temui sebelumnya, baik di dunia nyata, maya/mimpi. Dari yang kuingat, pertama kali aku mimpi sosok pria ini, wajahnya tidak terlalu jelas, blur... Tapi aku bisa menjelaskan bagaimana perawakannya, dari belakang. Dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Awalnya biasa saja aku menyikapinya, tetapi tidak lagi setelah pria tersebut kerap muncul kembali. Kali ini benar-benar di saat aku sadar sepenuhnya. Setelah mimpi pertama kali itu, pria ini seperti menggodaku dengan memasuki pikiranku. Saat Ia mencoba memasuki pikiranku, secara sadar aku pun berusaha keras mengingat bagaimana sosoknya, namun sulit karena memang tidak terlalu jelas Ia muncul di mimpiku saat itu.

Sampai pada akhirnya, waktu berlalu, benar-benar aku ingat, terhitung dua kali pria ini muncul sesaat setelah aku selesai Sholat fardhu. Dia tiba-tiba menunjukkan wajahnya di dalam pikiranku. Kali ini secara jelas. Aku pun bisa memastikan bahwa kami tidak saling mengenal sebelumnya.

Bulan Juni dan Agustus di tahun ini. Sesaat setelah aku Sholat Ashar dan Isya.

Mungkin orang lain akan menganggapnya kebetulan biasa, tetapi tidak denganku, sesaat setelah wajah pria itu terlihat jelas dalam pikiranku, aku terduduk dan tersujud di atas sajadah ku yang belum sempat kulipat...

"Masha Allah, Masha Allah, Masha Allah.."

Itu yang bisa kuucapkan, karena tiba-tiba saja aku kehilangan kata-kata.

Gambaran terakhir pria itu sedang tersenyum entah pada siapa...

Sebelum-sebelumnya aku ingin mengabaikan ini semua, aku pikir aku terlalu berandai-andai, berimajinasi. Mungkin ini juga salah satu permainan setan yang menyesatkan pikiranku, semua bisa terjadi, Allahualam..

Namun, suatu saat aku menemukan sebuah artikel. Apabila seseorang, bertemu dengan orang lain (lawan jenis) yang tidak dikenal, bahkan belum pernah bertemu di dunia nyata, lebih dari 3 kali, dengan gambaran yang konsisten, tidak berubah-ubah..... That's it, that's him/her, that's yours...

Aku kembali berpikiran jernih. Seakan tidak ingin percaya dan jatuh terjerembab ketika semua itu salah. Karena aku pikir, tidak ada bakat seperti itu dalam diriku, layaknya indera keenam, kesensitifan dengan dunia yang seperti itu, mungkin bisa kalian bayangkan..

Tetapi satu, selama ini, ketika aku menduga suatu ketidakberesan, ada sesuatu yang kucurigai, saat kucoba mencari tahu, menggali informasi kebenaranya, mencoba menepiskan perkiraanku supaya salah, namun hasilnya........

Selalu benar.

Entah sudah berpuluh-puluh kali, bahkan mungkin ratusan.

Sesuai insting, sesuai apa yang kupikirkan sebelumnya. Terkadang aku takut dengan pemikiranku, tetapi ini adanya... Apa ini semua termasuk keistimewaan yang mungkin ada dalam diriku?

Mari pejamkan mata dan berpikir bahwa semua ini masuk akal.
Takdir ini, Allah yang tuliskan semua.
Just believe you deserve the best way in your life...

Good night, for someone who keep appear in my mind, I suggest you to know me in real life.

Share:

Minggu, 14 Agustus 2016

Trip to Padang, Sumatera Barat

Good Afternoon, Universe..

Saya mau berbagi pengalaman saat melakukan perjalanan ke kota Padang, Sumatera Barat. Perjalanan saat itu adalah perjalanan pertama saya menyeberangi Pulau Jawa.

Bagaimana tidak? Di usia yang terbilang sudah tidak muda lagi, saya tumbuh dalam keluarga yang kalau bisa dibilang cukup overprotective. Saya 3 bersaudara, kakak saya perempuan dan adik saya laki-laki. Sampai dimana kakak saya sudah memiliki keturunan, seorang dari kami tidak ada yang pergi merantau, entah itu untuk sekolah maupun bekerja.

Pengalaman satu-satunya saya jauh dari orang tua adalah saat Kerja Praktek mungkin istilah lainnya adalah KKN. Itu pun saya masih berada di sekitar kota Jakarta, dimana masih banyak saudara disana.

Pernah protes?? Jangan ditanya, pasti pernah.
Bahkan saya iri dengan teman-teman saya yang dengan santainya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.

Kesempatan untuk perjalanan ke kota Padang, datang dari salah satu Asosiasi Pengusaha Kontruksi salah satu BPC di Surabaya. Ya, Papa seorang wiraswasta di bidang jasa konstruksi, saat ini saya tengah belajar untuk ikut berkecimpung di dunia tersebut.

Enak ya ikut orang tua terus??
Nggak cari kerja sendiri di luar??

Mungkin pertanyaan-pertanyaan demikian akan muncul, manakala melihat keadaan saya saat ini. Percaya atau tidak saya hampir tidak ada minat lagi untuk mencari pekerjaan di luar, malah di jaman modern ini, gencar-gencarnya anak muda membuat lapangan pekerjaan sendiri. Papa masih terlihat sangat sulit melihat saya, si anak perempuan, berkecimpung ke dunia kontraktor. But, believe me, separuh diri saya sudah menjelma menjadi laki-laki karena 5 tahun menghabiskan perkuliahan jurusan Teknik.

Oke, rasanya skip aja..

Demi melancarkan hasrat menjadi seorang calon wirausaha, saya mengambil kesempatan trip tersebut. Bersama bapak-bapak, ibu-ibu, jangan mengharapkan bertemu dengan eksekutif muda seperti yang ada di ftv-ftv. Saya punya pemikiran, ketika saya ingin memulai suatu pekerjaan yang saya tangani sendiri, saya harus berada dalam perkumpulan orang-orang yang punya ahli yang sama.
Berangkat lah saya di tanggal 5 bulan Agustus kemarin menuju Padang. Saya diantar oleh Papa yang setidaknya memperkenalkan saya dengan teman-teman asosiasinya, saat itu pesawat kami akan berangkat pukul 5.30 WIB. Bayangkan betapa zombinya saya.

Perjalanan transit menuju Jakarta lebih dulu, kemudian sampai di Bandar Udara Internasional Minangkabau. Sampai disana rombongan kami disambut dengan Istri dari Pengusaha di Padang yang menjadi tuan rumah. Panas di kota Padang menang telak bila dibandingkan dengan tempat tinggal saya. Kurang lebih 45 menit rombongan kami disambut di rumah pengusaha tersebut dengan makanan khas Padang.

Gulai Kepala Ikan, Sambal Hijau, Rendang Daging, Ayam Bumbu dan lain-lain. (Sayang nggak sempat mengabadikannya di foto, malu dilihat sama yang tua-tua :p)

setelah kegiatan makan siang dan sedikit ramah tamah, kami serombongan diantarkan menuju suatu tempat. Mobil pun ditukar, karena mobil pertama pendinginnya tidak bekerja, berbondong-bondong kami pindah, barang bawaan kami dibedakan di mobil  yang lain untuk disusulkan ke penginapan terlebih dahulu.

1 jam perjalanan seingat saya, kami sampai di suatu tempat seperti pelabuhan, begitu saya turun dari mobil, bau ikan menyengat penciuman saya dan disambut dengan anjing yang berlarian kesana kemari. Jujur, saya sedikit parno dengan anjing, bukan karena najisnya (karena najis bisa dihilangkan), namun saya trauma pernah dikejar anjing sewaktu kecil.

Penampakkan secuil yang awalnya saya kira itu adalah Danau, ternyata itu asli air laut yang ditutupi dengan lembah bukit sehingga terlihat seperti danau. Selanjutnya, tidak seperti yang saya bayangkan di awal, ternyata kami diajak menaiki perahu untuk berputar di area Danau tersebut. Saya sedikit underestimated, saya punya pengalaman serupa menaiki perahu dan mengitari pantai saat itu di suatu kota, hasilnya saya mabuk laut, tidak ada pemandangan yang worth it buat diseimbangkan dengan pengorbanan menyeberangi lautan.

Tetapi, saya tidak punya pilihan lain selain harus mengikuti rombongan, maka saya dengan sedikit ketertarikan palsu, mengikuti ajakan dari rombongan.


Foto diatas saya ambil dari dalam perahu.

Lama-lama dan lama, siapa yang menyangka saya menemukan mangrove disana. Dipikir-pikir area tersebut bukan area wisata, karena teramat sangat sepi, berbeda dari tempat lain yang saya kunjungi.
Naik di daratan, saya bertemu dengan rumah Gadang mini, lucu juga, akhirnya saya memberanikan diri untuk narsis sebentar. Situasi saat itu banyak anak kecil asli daerah yang sedang bermain bola berlarian kesana kemari, sapi-sapi yang dilepas begitu saja, benar-benar masih sangat alami!

Anak-anaknya pun begitu menggemaskan, saking bersemangatnya mereka bermain bola, sampai-sampai hampir mengenai saya dan mereka pun tidak malu untuk mengucapkan maaf meskipun tidak kenal dan bahkan sebagian bahasanya tidak saya pahami...

Saya keasyikkan berfoto, rombongan bapak dan ibu-ibu sudah jauh ke depan, saya tidak tahu pemandangan apalagi yang akan saya lihat, maka saya putuskan untuk mengikuti perjalanan mereka.






Satu kata, takjub!!
Pantainya masih benar-benar bersih, karena memang tidak dibuka untuk perihal wisata. Sesaat saya merasa berada di Hawaii..


Saya pernah ke pantai yang sebenarnya tidak seperti pantai, hingga pantai yang benar-benar pantas disebut pantai. Pantai Kuta-Bali, Papuma-Jember, Parangtritis-Yogyakarta, dan beberapa pantai-pantai kecil. Tetapi, baru kali ini saya benar-benar disuguhkan pemandangan asli pantai yang jarang dijamah oleh wisatawan sehingga keadaannya masih asri.



Sembari melihat sunset, para warga setempat menyuguhkan kami dengan kelapa muda lengkap dengan buahnya. Kami pun melihat langsung atraksi seorang perempuan warga asli setempat yang memanjat pohon kelapa untuk bisa disuguhkan pada kami.


Berfoto, berbincang sampai langit pun mulai gelap. Saat kami hendak pulang dan berpamitan kepada kepala suku desa tersebut, tiba-tiba rombongan ibu-ibu di dekati seorang enek yang kemudian berkata, "Nak, bawa apa? Bawa barang apa buat nenek?"

Kami pun cuma bisa bengong, karena kami tidak tahu apa maksudnya. Akhirnya setelah bertanya dengan jelas pada seorang warga, jadi, karena area tersebut masih sangat-amat-terpencil, tidak terjamah oleh supermarket, pasar atau apapun yang bisa menunjang kebutuhan hidup mereka, pada akhirnya mereka pun mengandalkan pengunjung yang datang, kesalahan saat itu sepertinya dari pihak kami tidak diberi tahu tentang itu, bayangkan saja, kalau kami sebuah rombongan sudah diberi tahu sejak awal tentang itu, pasti kami sudah berbondong-bondong membawa pakaian bekas layak, bahan sembako dan lainnya.

Maka untuk menggantikan itu semua, kami sepakat untuk menyisihkan uang kami dan menyumbangkan pada desa tersebut untuk membeli genset seharga 10 juta rupiah, siapa yang menyangka sumbangan pun lebih dari harga genset tersebut dan kami berharap sisanya dapat terdistribusikan dengan baik.




Share:

August. 2 Years Ago and Now.

Hello, Universe..

Pernah nggak merasa kalau pikiran kita seperti sedang dikendalikan sesuatu?
Atau pernah nggak merasa kalau kita sedang dipermainkan sama pikiran kita sendiri?
Bagaimana kita menyadari kalau itu hanyalah sekedar permainan pikiran, bukan hukum alam yang sudah seharusnya memang terjadi..

Jujur, semalam saya merasakan hal itu dan karena itu lah yang membuat saya terinspirasi untuk membuat blog. Saya tiba-tiba didatangkan sesosok pria yang pada kenyataannya belum/tidak pernah saya temui secara nyata di dunia nyata.

Sounds creepy??

Belum, jangan takut dulu, cerita belum usai.
Jadi ceritanya sehabis saya ibadah sholat Isya, bahkan saya belum sempat mengucapkan salam, tiba-tiba saja pria tersebut datang, tidak hanya sekelibat namun juga nampa nyata dan tidak kabur.

Siapa dia?

I don't know who he is..

Tetapi jangan heran, kalau saya mengatakan pria ini cukup familiar dalam pikiran saya.

Kenapa demikian?

Ya, percaya nggak percaya, saya sudah dipertemukan oleh pria ini 2 tahun silam. Saat itu dia mulai muncul dalam mimpi saya. Saya ingat betul saat itu bulan Agustus, hari ke 19 di tahun 2014.

Kenapa repot-repot ingat?

Bukan repot-repot, tetapi seperti ada dorongan kuat saya menyimpan tulisan tentang segala hal di hari itu. Bagaimana rupa pria tersebut, bagaimana perawakannya. Tentu saja, orang mana yang mampu mendeskripsikan mimpi begitu detail (kecuali orang tersebut punya bakat tertentu). Hari-hari sampai hitungan bulan saya mencoba mengingat bagaimana rupanya.

Timbul tenggelam. Terkadang saya bisa sangat ingat, terkadang kabur. Di suatu waktu, secara mendadak saya ingin menjadi ahli sketsa wajah, agar tidak perlu susah mengingatnya kembali.

Sejak saat itu, terus menerus saya merasa dipermainkan oleh pikiran saya. Saya mulai berharap pria itu nyata adanya. Sampai setahun berikutnya tidak ada tanda-tanda nyata sosok itu berada dimana atau bahkan nyata atau tidak. Demikian di tahun berikutnya lagi, saat ini, belum juga ada tanda nyatanya.

Semakin yakin bahwa itu adalah pengharapan yang terlalu besar besar yang muncul dimulai dari sebuah permainan pikiran. 

Ayo kembali lah ke alam sadarmu!

Itu yang saya teriakkan ketika saya mencoba untuk sadar.

Namun kemarin malam, sesaat setelah ibadah Isya, Ia muncul lagi secara tiba-tiba.

Pria itu tersenyum. Entah pada siapa, yang jelas bukan padaku, seakan menunjukkan bahwa Ia tengah berbahagia. Setelah gambar darinya muncul sedang tersenyum, rentetan-rentetan wajah serta ekspresi lainnya yang sangat-teramat jelas, menyusul. Menampakkan wajahnya kembali dengan jelas di pikiran saya.

Spontan saya bersujud. Tentu dengan Allah SWT, Tuhan saya..

Tidak perlu saya tuliskan bagaimana percakapan saya dengan Sang Empunya Dunia.

Setelah saya selesai beribadah, saya berniat membereskan rumah sejenak, sebelumnya saya sempat mengecek ponsel saya..

Sunday, August 14

Seketika yang saya ucapkan adalah, MashaAllah.. Di bulan yang sama, bahkan hari yang nyaris sama, saya dipertemukan lagi dengan pria tersebut.

Termenung sesaat. Saya tidak habis pikir dengan permainan pikiran saya yang telah bersama selama 2 tahun ini. Lalu, saya berucap Ya Allah, apakah ini jebakan setan agar aku terus terhanyut dan tersesat dalam permainannya? Atau ini adalah petunjukMu untuk takdirku yang lebih baik?

Bila benar ini petunjuk setan, aku mohon supaya dituntun dan dikembalikan ke jalan semestinya menurut-Mu.
Bila benar ini petunjuk-Mu, aku mohon supaya dituntun untuk bertemu dengan sosok yang nyata adanya..

Saya menyukai penggalan kalimat:
Nyatanya semua kebetulan itu adalah takdir.

Lalu saya berpikir kembali, kalau permainan pikiran ini merupakan takdir saya dari Allah, apa yang akan terjadi selanjutnya?






Good night, Universe..

Share:
Diberdayakan oleh Blogger.