Kamis, 24 November 2016

Pria asing itu (lagi)

Saya boleh berbagi cerita random sedikit ya tentang semalam. Ya, kira-kira sekitaran jam ini lah 9.00-9.30 pm. Saya lagi sendiri di dalam kamar dan bermain ponsel. Seingat saya, saya lagi konsentrasi dengan jawaban-jawaban di ask.fm dari salah satu blogger favorit saya. (yang kebetulan pernah mampir di blog saya sebelum ini, pasti tahu siapa blogger favorit saya).

Tiba-tiba saja, Pria asing yang pernah saya ceritakan di 2 blog sebelum ini, muncul kembali. Pria yang sama sekali belum pernah saya temui, yang tidak saya kenal, bahkan saya tidak tahu apa dia betul eksis di dunia nyata ini?

Semakin kesini saya semakin waspada dan mawas diri. Takut berharap lebih, saya hanya ingin harapan saya, saya tujukan untuk Allah semata. Saya takut yang muncul di pikiran saya itu hanya sebatas angan-angan dan harapan saya saja.

Saya telah berani mengungkapkan pernyataan kepada Allah SWT, bahwa saya minta didekatkan pada sesosok Pria asing ini jikalau memang dia benar ada wujud nyatanya, jikalau dia memang jodoh saya. Tetapi jika kebalikannya, saya meminta untuk dihapuskan bahkan dilupakan sesosok Pria itu dari pikiran atau angan-angan saya bahkan mimpi dalam tidur saya.

Tetapi sebenarnya dari lubuk hati yang paling dalam, saya mengharapkan bahwa saya dan pria asing itu berjodoh, adalah suatu hal yang sedang saya perjuangkan untuk terkabul. Dikabulkan oleh Allah.

Semoga Allah segera memberi jawabannya ya.. aamiin,



Seperti apa gambaran tentang Pria asing itu semalam?

Jadi, dia muncul begitu saja. Dari yang saya yakini dia seperti berada di sebuah restoran di dalam gedung bertingkat. Itu karena dia duduk dipinggir jendela yang menampakkan pemandangan dari ketinggian yang entah berapa meter. Kemudian dia mengenakan jaket kulit berwarna hitam, t-shirt polos putih dan celana jeans yang warnanya senada dengan jaket. Rambutnya kali ini sedikit berantakkan namun masih rapi.

Dia setengah berdiri dari duduknya, kemudian tertawa kecil memperlihatkan deretan gigi yang rapi. Entah Ia tertawa pada siapa, lagi-lagi sayadisuguhkan peristiwa dimana Ia tertawa bahagia entah pada siapa. Saat Pria asing ini muncul, saya selalu menjadi orang ketiga atau lebih, yang bisa melihatnya seperti seorang secret admirer.

Oh ya, saking kagetnya saya tiba-tiba dia muncul lagi di pikiran saya, seketika saya mencuit kalimat seperti ini: Someday when we're meet, I'll kill you with my gaze..seriously.

Saya seakan berjanji dan menantang diri saya sendiri melakukan hal itu nanti saat waktu itu benar terjadi, Tidak peduli bahwa kami tidak saling kenal. Whatever will be will be..

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.