Sabtu, 18 Maret 2017

Mimpi Jadi Nyata (bagian 1)

Rasanya mimpi yang jadi kenyataan itu....Alhamdulillah tiada tara yah! Sebagai manusia biasa, pasti keinginan untuk ini dan itu adalah suatu hal yang ya..manusiawi, asalkan tidak berlebihan yaa..karena sesuatu yang berlebihan itu nggak baik.

Dari kecil, dari yang masih sok keren, sok banyak ngomongnya, suka ngomong

"Ma, ajak aku umroh dong."
"Ma, aku pengen umroh kayak tante, om, temen-temenku juga ada kecil udah umroh,,"
"Ma, kapan ya aku bisa pergi umroh?"

yang padahal, saya waktu itu nggak ngerti umroh itu ngapain...

Urusan agama, bagaimana baiknya kita beribadah, baiknya kita bersedekah dan lain-lain adalah urusan kita dengan Tuhan masing-masing, antara saya dan Allah SWT. Saya memang belum sempurna sebagai muslimah, tapi leganya saya, InshaAllah sedikit demi sedikit belajar untuk ke arah yang lebih baik. Memperbaiki diri itu penting, guna mempertemukan kita dengan orang-orang yang punya maksud baik juga, lagi-lagi semua dikembalikan karena Allah.

Saya terus terang baru saja memutuskan berhijab dari 3 tahun yang lalu, ya meskipun terhitung baru, Alhamdulillah.. Saya sudah diberikan hidayah tersebut dari Allah, meskipun...yang sebenarnya adalah kita sebagai umat muslim yang namanya hidayah itu harus dijemput, bukan ditunggu, itu sih kata orang-orang dan saya membenarkan hal itu. Saya rasa kalau pada tahun 2014 kemarin saya tidak memaksakan diri untuk mengenakan hijab, mungkin sampai saat ini saya belum berhijab.. Ada masa-masa lucu dimana saya membayangkan dan berfantasi

"Nanti suamiku itu orang yang belum pernah bahkan sekali pun liat aku tanpa hijab."

ya.. meskipun sampai sekarang masih belum tahu, siapa sih sosoknya? hehe, berdoa terus-menerus, InshaAllah, sebentar lagi, tahun ini, yakin, aamiin.

Rencana Allah itu memang lebih indah dari bayangan kita semua..ini juga harus yakin. Beranjak dewasa--I'm sure that I'm big enough, now..--keinginan untuk bisa pergi ke Tanah Suci, Baitullah, semakin besar. Dari 2016 saya terus merengek sama Allah dan tentu ke orang tua, karena payahnya saya masih belum mampu membiayai diri sendiri untuk pergi umroh, tapi halangan-halangan itu terus muncul. Tahun lalu, masih sibuk-sibuknya orang tua dan saya yang secara sengaja memang diterjunkan ke dalam bisnis kontraktor pekerjaan wirausaha orang tua saya. Di tengah-tengah hiruk pikuk pekerjaan yang mana itu hal duniawi, saya masih terus berjuang dengan merengek untuk bisa pergi umroh..Sampai saya bersikeras ingin berangkat sendiri, karena melihat orang-orang di sekeliling saya masih sibuk, tetapi sekali lagi belum ada izinNya.

Rejeki itu memang tidak bakal lari kemana-mana, dengan persiapan minim dan cukup mendadak kurang dari 1 bulan, keinginan saya untuk berangkat akhirnya di approve oleh Allah SWT yang mana disambungkan melalui kedua orang tua saya. Saya bisa berangkat bertiga bersama Ibu dan adik saya. Persiapan kurang dari 1 bulan, dilancarkan oleh Allah..

Hmm.. hal apa lagi yang perlu diragukan atas Kuasa Allah? Tidak ada.

Kalau memang sudah jalannya, selama kita selalu berusaha dan meminta yang terbaik, InshaAllah dikabulkan.

next part....soon!

Share:
Diberdayakan oleh Blogger.