Kamis, 03 Agustus 2017

Baik di Mata siapa?

Tiba-tiba malam ini saya teringat beberapa waktu silam. Saat saya belum menutup aurat saya dengan berhijab. Saya berhijab sekitar pertengahan 2014. Alhamdulillah..meskipun belum sempurna tetapi jalan menuju ridho Allah sudah dititi sedikit demi sedikit, daripada tidak sama sekali :)

Seperti kebanyakkan orang, saya sudah berkeinginan untuk berhijab dari lama. Bersyukurnya saya karena lingkungan saya saat itu sudah banyak sekali teman-teman perempuan yang berhijab terlebih dulu. Nggak sedikit dari mereka yang suka kasih nasehat-nasehat tentang kewajiban muslimah salah satunya yang harus berhijab.

Gimana ceritanya tiba-tiba bisa langsung pakai hijab?

Ya nggak ada ceritanya. Waktu itu pas masih kuliah S2, ya udah tiba-tiba aja ke kampus dengan penampilan yang 'baru'.

To be honest, sebelum saya berhijab, saya selalu pakai pakaian yang panjang, tertutup. Saya hampir tidak pernah pakai baju lengan pendek meskipun itu masih diatas siku sedikit. Saya selalu pakai jaket, atau sweater atau cardigan..

Satu hal yang saya yakini saat itu, ada beberapa momen yang akhirnya menyadarkan saya untuk saya segera menutup aurat..

Waktu di luaran sana, saya tidak jarang menjadi obyek penglihatan lawan jenis.. (padahal saya nggak cantik, saya nggak bohai, saya nggak punya lekukan2 cewek seksi). Disitu, saya merasa risih. Kok dengan enaknya ya mata-mata mereka ini jelalatan, pikir saya waktu itu..

Hal lain adalah waktu saya didekati salah seorang senior waktu kuliah. Dengan 'jurus-jurus' pendekatannya yang Alhamdulillah waktu itu tidak tembus ke benteng pertahanan saya, hehehe..saya bisa menolak kehadirannya dalam hidup saya. Mungkin ini juga salah satu pertolongan Allah untuk saya agar tidak jatuh ke hal-hal yang buruk, yang tidak baik untuk saya.

Waktu itu saya iseng, upload foto dengan hijab (sebelum saya benar2 berhijab). Biasanya..biasanya ya, orang kalo lihat seseorang menuju jalan lebih baik (contoh disini adalah berhijab) pasti mereka bakal senang, mensupport, dan ikut bahagia.

Anehnya orang itu malah bersikeras bilang "aku kok nggak suka ya liat kamu pake hijab? Jelek ah."

Oke. Memang selera dan pandangan orang berbeda. Mungkin memang saya terlihat cantik dengan rambut terurai atau saya terlihat lebih anggun dengan hijab..semua punya persepsi masing-masing. Tetapi, menurut saya, orang yang paham agama pasti akan menuntun sesama manusianya untuk ke arah lebih baik.

Nah. Itu sudah salah satu petunjuk, kalo senior saya itu ya memang kurang baik :))

Jadi saya berpikir, mau mencoba baik di mata manusia atau di mata Allah yang menciptakan saya?

Mungkin sebagian orang haus pujian, masih ingin tetap eksis dengan penampilannya supaya dipuji sesamanya, tapi bukannya diberi pujian dari Allah itu .....segalanya?

Semenjak itu saya semakin kuat dan yakin untuk segera menutup aurat saya..

Dulu saya pernah bilang, "Ah aku make hijab habis nikah aja..pas udah bersuami."

Eh, sekarang malah kebalikannya, pengen dapet suami yang belum pernah lihat saya tanpa hijab, sekalipun.. :p

Jadi, Allah itu Maha pengatur yang baik..percayakan aja sama the one and only Allah SWT :)
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.